• Rumah Tahfidz

    Rumah Tahfidz Al-Qur'an Kevin Anggoro Putro, sebagai sarana mendidik anak-anak agar hafal Al-Qur'an.

  • Kegiatan Yayasan

  • Santunan Yatim Piatu dan Dhuafa

  • Rumah Tahfidz

  • Santunan

    Santunan dari Donatur Yayasan kepada anak yatim binaan Yamira.

  • Program Qutimfa Qurban untuk yatim dan dhu'afa.

Tampilkan postingan dengan label Sejarah Rosul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Rosul. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 September 2013

Tujuan di Utusnya Rosul-Rosul

Rosul di utus oleh Allah SWT. dengan maksud dan tujuan yang sama yaitu mengajak manusia beribadah kepada Allah dan memurnikan keimanan kepadaNya. Juga untuk memberikan peringatan kepada mereka yang lalai.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 25.



Artinya : "Dan Kami tidak mengutus seorang Rosulpun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan kepadanya, Bahwasanya tidak ada Tuhan  (yang berhak di sembah ) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku."



Dalam Surat An-Nahl ayat 36 Allah berfirman :

Artinya : "dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan "Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thogut itu."

Dari ayat di atas jelaslah bahwa tujuan utama di utusnya para Rosul adalah untuk menyeru manusia agar beriman kepada Allah.

Kamis, 27 Juni 2013

Rosul Pasti Seorang Laki-Laki.

Lukisan Kulit Telur yang berminat hub. 021-94483047
Lukisan cangkan telur 60x60 cm
Allah mengutus Rosul-Nya dari golongan manusia, bukan dari malaikat, jin, atau mahluk lainnya. Serta berjenis kelamin laki-laki, sebagaimana firman Allah, yang artinya sebagai berikut :
"Kami tiada mengutus Rosul-Rosul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka" (QS. Al-Anbiya : 7).



"Katakanlah seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka malaikat menjadi Rosul" (QS. Al-Isro : 95).

Maka jelaslah bahwa Allah hanya memilih manusia laki-laki yang di pili menjadi Rosul-Nya.

Selasa, 25 Juni 2013

Setiap Umat Memiliki Rosul.

Kaligrafi kulit telur
Lukisan dari Kulit Telur
Setiap umat di dunia ini memiliki Rosul. Allah swt. mengutus setiap Rosul-Nya untuk tiap umat sepanjang masa secara terus menerus. Tidak ada satu umatpun yang tidak punya Rosul. Hal ini supaya semua umat manusia di muka bumi ini selalu ada yang mengajak, menunjukan agar beriman kepada Allah swt. Juga untuk menghindarkan kerusakan dari umat tertentu yang ingin merusaknya.



Rosul di utus juga untuk mengingatkan manusia agar tidak lalai dan memberi kabar baik bagi yang mau mengikutinya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 63. Yang artinya :
"Demi Allah, sesungguhnya kami telah mengutus Rosul-Rosul Kami kepada umat-umat sebelum kamu." (QS. An-Nahl : 63).

"Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan" (QS. Fathir : 24 ).

"Tiap-tiap umat mempunyai Rosul, maka apabila telah datang Rosul mereka, berikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan (mereka) sedikitpun tidak di aniaya." (QS. Yunus : 47).

Senin, 10 Juni 2013

Jumlah Nabi dan Rosul

Sesungguhnya jumlah Nabi dan Rosul sangat banyak. Namun yang tersebut dalam Al-Qur'an dan wajib kita imani sebanyak 25 orang Nabi/Rosul. Mereka adalah :




  1. Adam a.s.
  2. Idris a.s.
  3. Nuh a.s.
  4. Hud a.s.
  5. Shaleh a.s.
  6. Ibrohim a.s.
  7. Luth a.s.
  8. Isma'il a.s.
  9. Ishak a.s.
  10. Ya'qub a.s.
  11. Yusuf a.s.
  12. Syu'aib a.s.
  13. Ayub a.s.
  14. Zulkifli a.s.
  15. Musa a.s.
  16. Harun a.s.
  17. Dawud a.s.
  18. Sulaiman a.s.
  19. Ilyas a.s.
  20. Ilyasa' a.s.
  21. Yunus a.s.
  22. Zakariya a.s.
  23. Yahya a.s.
  24. Isa a.s.
  25. Muhammad saw.
Masih banyak nabi dan rosul lainnya ang tidak di kisahkan dalam Al-Qur'an. Sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 164, yang artinya :
"Dan Kami telah mengutus rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu." (QS. An-Nisaa, 164)

Nabi dan Rosul Allah swt tidak sama kedudukan dan keutamaan mereka. Allah telah melebihkan derajat sebagian nabi dan rosul atas sebagian yang lain. Allah swt. berfirman, " Rosul-rosul Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia), dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat (Al-Baqarah, 253).

Nabi Muhammad saw. adalah Nabi akhir zaman, keberadaannya untuk menyempurnakan risalah dan syari;at Illahiyah dari para Nabi dan Rosul sebelumnya. Allah swt. berfirman : 
Artinya : "Muhammad sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antaramu, tetapi dia adalah Rosululloh dan penutup nabi-nabi" (QS. Al-Ahzab : 40).

Selasa, 05 Maret 2013

PENGERTIAN NABI DAN ROSUL

Nabi dan Rosul adalah hamba-hamba Allah pilihan yang menerima wahyu dan risalah dari Allah swt. Nabi adalah hamba Allah pilihan yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri. Dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umat manusia.

Sedangkan Rosul adalah manusia pilihan yang menerima wahyu dan risalah dari Allah swt. dan bertanggungjawab untuk menyampaikan kepada umat manusia. Setiap Rosul adalah Nabi sedangkan setiap Nabi belum tentu Rosul.

Jumat, 01 Februari 2013

Ajak Mereka ke Surga.


Allah berfirman :
"Orang-orang mu'min lelaki dan orang-orang mu'min perempuan itu, setengahnya adalah kekasih setengahnya, karena mereka memerintah dengan kebaikan dan melarang dari kemungkaran."  (QS. Attaubah ayat 71 )

Sebuah kerusakan terjadi ketika suatu keburukan itu di diamkan oleh orang yang berilmu. Hal ini pernah terjadi pada kaum Bani Israil, di mana waktu itu para ulama mulai melegalkan kemungkaran umatnya.
Sehingga kaum bani Israil kehilangan petunjukNya. Seperti itulah pernah di ceritakan oleh Ibnu Mas'ud.

Di Riwayatkan oleh Ibnu Mas'ud : Rosululloh SAW bersabda, " Ketika kaum Bani Israil sudah terjerumus dalam berbgaia kemaksiatan para ulama mereka sesungguhnya telah memberi peringatan tentang larangan itu. Tapi Bani Israil tetap saja tetap saja, dan para ulamanya tidak berusaha lagi menghentikan perbuatan mereka itu. Kemudian alim ulama itu berkawan dengan mereka dalam duduk, makan dan minumnya, tidak peduli lagi dengan larangan itu dan menyetujui kemungkaran yang di lakukan mereka. Karena itu Allah lalu memberi rasa saling membenci hati di antara mereka (ulama dan kaum Bani Israil) serta melaknat mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka telah melanggar aturan."

Kemudian Rosululloh duduk dan bersandar, lalu meneruskan sabdanya, " Janganlah kamu seperti mereka. Demi Dzat yang aku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya. Laknat itu pasti datang, sehingga engkau semua mengembalikan orang-orang yang berbuat kemungkaran itu kepada kebenaran yang sesungguh-sungguhnya." (HR. Turmudzi dan Abu Dawud) .

Para ulama Bani Israil itu terimbas kerusakan bahkan ikut terjatuh ke dalamnya.